Cobta tes

Minggu, 15 Juni 2014

Continue Reading...

Twitter

Kamis, 22 Mei 2014

Continue Reading...

Kursus Website Jakarta

Kamis, 01 Mei 2014

Kursus Website di Jakarta 

Kursus Website di Jakarta

Dengan mengikuti pelatihan ini, anda akan mampu membuat website lebih cepat menggunakan Content Management System Wordpress. Anda tidak perlu dipusingkan dengan kode-kode pemrograman web. Pelatihan ini cocok untuk anda yang punya usaha/bisnis sendiri dan ingin mempromosikan bisnis anda di internet dengan membuat Website lebih cepat.

Materi :

Mengenal Wordpress, Install Server Lokal, Menginstal Wordpress, Setting dan Konfigurasi Wordpress, Upload Plugin, Menambah Widget, Mengganti Tema, Menambah Kategori, Menambah Link, Mengatur tampilan halaman dan posting, Edit gambar dan foto, Memasukkan Media dan Video, Mengelola Komentar, Mengatur Permalinks, Upload Web ke Hosting, Promosi dengan SEO. Kursus Website Jakarta, Kursus Website
Continue Reading...

Web Design Jakarta

Senin, 07 April 2014

Web Design Jakarta 

Web Design Jakarta

Mendapatkan Website Design yang Professional memanglah susah apalagi terkadang sangat meragukan akan kualitas design yang elegant, tentunya perlu edukasi kepada masyarakat akan pentingnya Design dan kualitas agar menggambarkan perusahaan yang Professional.
Banyaknya persaingan tidaklah menurunnya faktor harga karena sebuah Design yang Premium tidak akan dijual dengan harga yang minim. Disini pentingnya edukasi kepada masyarakat luas untuk mendapatkan Web Design yang paling bagus adalah di Web Design Jakarta. Karena sangat berpengalaman dalam pembuatan website dan sudah banyak website yang telah dibuat. Web Design Jakarta juga telah menghadirkan jasa web Enterprise untuk menunjang kebutuhan perusahaan besar dalam kualitas design yang mewah dan berbeda. Web Design Jakarta adalah khas dalam pembuatan website yang dibangun banyak para ahli, dan dibangun dengan Arsitektur yang lengkap dan SEO Friendly untuk memudahkan mesin pencari menemukan website anda.

Web Design Jakarta

Perbandingan harga Web Design dengan Lainnya yang murah, mungkin bisa dikatakan jika produk bagus harga juga bagus, seperti itulah kenyataannya. Untuk anda yang serius berbisnis tidak ada ruginya untuk membuat website dengan kualitas yang elegant, bisa anda bandingkan dengan yang lainnya. Karena di Web Design Jakarta dibuat dari framework yang elastis dan multi view juga responsive.

Web Design Jakarta
Web Design Jakarta juga menyediakan Hosting Wordpres yang sangat bagus dan aman, serta speed dan unlimited bandwithnya yang handal. untuk anda yang berbisnis serius silahkan untuk membuat website di Web Design Jakarta
Continue Reading...

5 Tipe Klien Yang Harus Anda Hindari

Kamis, 13 Maret 2014

Pasti Anda pernah mendengar idiom, “klien adalah raja”. Memang, dalam setiap industri, klien, pembeli, pelanggan, konsumen dan semua pihak yang memakai dan membayar produk dan/atau jasa kita adalah titik fokus utama sebuah bisnis. Tanpa kehadiran mereka, tak peduli sebagus atau sesempurna apapun produk, jasa atau hasil karya yang kita hasilkan, hanya akan menjadi pembuktian kemampuan, namun tidak akan mendatangkan keuntungan finansial bagi kita.

Akan tetapi, bagaimana kalau klien yang kamu hadapi lebih tepat disebut “raja lalim”, yang hanya membuang-buang waktu dan tenagamu untuk selisih pendapat dan revisi tak berujung? Beberapa klien bisa menjadi siksaan yang sangat berat bagi seorang designer grafis. Padahal, agar sebuah proyek design dapat berjalan dengan sukses, diperlukan upaya bersama dan kerja sama. Jika salah satu pihak tidak menjalankan perannya dengan baik, maka seluruh proyek hanya akan berakhir sia-sia.

Nah, satu hal yang perlu sribuddy ketahui adalah, menjalankan bisnis layaknya bertempur di medan perang: perlu strategi. Dan, salah satu strategi yang harus kamu kuasai adalah, mengetahui dengan siapa kamu berhadapan. Maka, sebelum kamu memutuskan untuk mengambil sebuah proyek, cari tahu dulu kebiasaan klien-mu, dan pastikan ia tidak memiliki satu dari lima karakter berikut ini.

1. Si “Tahu Segalanya”
Beberapa klien memiliki kecenderungan untuk bersikap “terlalu pintar” dan “tahu segalanya” di depan designer. Mereka memperlakukanmu seperti boss killer, yang memberikan instruksi serba ajaib, dan memaksamu untuk menuruti semua keinginannya, meskipun sebenernya pengetahuannya sendiri akan dunia design hanya selebar daun kelor.

Klien yang seperti ini berpotensi untuk merusak bakat dan kemampuan kamu, sebagai seorang designer grafis. Tidak ada designer yang ingin menjadi boneka dalam sebuah proyek design yang ia garap.

Memang, memberikan saran dan masukan adalah hak prerogatif setiap klien, namun kalau semua tindakan dikomentari dan harus direvisi, ujung-ujungnya akan menghambat proses penyelesaian proyek desain kan? Jadi, lebih baik sribuddy menghindari klien seperti ini, yang hanya akan membuang-buang waktu dan tenagamu saja.

2. Si “Tak Mau Tahu”
Berbanding terbalik dengan kriteria sebelumnya, klien yang satu ini justru tidak mau ambil pusing dengan proyek design yang kamu kerjakan. Dalam sebagian besar proyek, keterlibatan klien sangat penting, karena ujung-ujungnya hal yang paling penting adalah kepuasan si klien itu sendiri.

Tetapi, jangan harap kamu akan mendapatkan kritik, masukan atau bahkan sekedar opini dari klien yang satu ini, karena ia tidak peduli seperti apa warna yang kamu gunakan, atau jenis font yang kamu pakai. Mereka hanya tahu beres, datang pada tanggal batas waktu untuk mengumpulkan file-file proyek. Baguslah kalau memang hasilnya sesuai dengan keinginannya. Nah, kalau tidak sesuai? Kamu harus merombak ulang semua konsep, dan mengerjakan semuanya dari nol. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menghindari jenis klien ini, terkecuali jika kamu yakin betul telah memahami apa yang ia inginkan.

3. Si “Banyak Maunya”
Beberapa klien bisa sangat cerewet, dan komplain mengenai ini dan itu, sampai-sampai menghabiskan banyak sekali waktu berharga, yang sebenarnya bisa kamu manfaatkan untuk mengerjakan proyek-proyek lainnya.

Memang, revisi design sudah menjadi makanan sehari-hari designer. Memang tidak mudah untuk langsung mendapatkan persetujuan, tak peduli sudah seberapa lama kamu mengenali keinginan si klien, karena toh kembali lagi, kalian adalah dua pribadi yang berbeda, dengan keinginan dan harapan yang berbeda pula.

Namun, lain cerita kalau setiap detail remeh saja ia komentari, dan minta revisi. Kalau begini sih, klienmu sudah masuk kategori “banyak maunya”. Lebih baik, hindari saja klien jenis ini, karena hanya akan membuang-buang waktu dan tenagamu dengan sia-sia.

klien yang mau sekarang juga

4. Si “Mau Sekarang Juga”
Akan ada saatnya kamu bertemu dengan klien yang hobi memburumu, sampai-sampai kamu merasa seperti seorang pengantar makanan siap saji dengan kewajiban waktu ekstra ketat. Mereka cenderung menganggap remeh konsep kerja design yang butuh waktu cukup lama untuk menentukan konsep yang sesuai, riset hingga eksekusi dan penyelesaian. Maka, daripada kamu makan hati sendiri dan hasil yang kamu hasilkan tidak maksimal, lebih baik hindari klien seperti ini.

5. Si “Mr. Perhitungan”
Terakhir, ada pula klien yang berambisi mencari harga termurah setiap kali mendekati seorang designer grafis. Jika sudah begini, tidak saja mereka mengurangi jumlah uang yang akan kamu terima, mereka juga berpotensi merusak harga jual kamu sebagai seorang designer grafis. Jadi, kalau kamu tidak ingin menurunkan standar designmu, lebih baik hindari klien jenis ini, yang jelas-jelas tidak menghargai pekerjaanmu.


Pasti Anda pernah mendengar idiom, “klien adalah raja”. Memang, dalam setiap industri, klien, pembeli, pelanggan, konsumen dan semua pihak yang memakai dan membayar produk dan/atau jasa kita adalah titik fokus utama sebuah bisnis. Tanpa kehadiran mereka, tak peduli sebagus atau sesempurna apapun produk, jasa atau hasil karya yang kita hasilkan, hanya akan menjadi pembuktian kemampuan, namun tidak akan mendatangkan keuntungan finansial bagi kita.
Akan tetapi, bagaimana kalau klien yang kamu hadapi lebih tepat disebut “raja lalim”, yang hanya membuang-buang waktu dan tenagamu untuk selisih pendapat dan revisi tak berujung? Beberapa klien bisa menjadi siksaan yang sangat berat bagi seorang designer grafis. Padahal, agar sebuah proyek design dapat berjalan dengan sukses, diperlukan upaya bersama dan kerja sama. Jika salah satu pihak tidak menjalankan perannya dengan baik, maka seluruh proyek hanya akan berakhir sia-sia.
Nah, satu hal yang perlu sribuddy ketahui adalah, menjalankan bisnis layaknya bertempur di medan perang: perlu strategi. Dan, salah satu strategi yang harus kamu kuasai adalah, mengetahui dengan siapa kamu berhadapan. Maka, sebelum kamu memutuskan untuk mengambil sebuah proyek, cari tahu dulu kebiasaan klien-mu, dan pastikan ia tidak memiliki satu dari lima karakter berikut ini.
1. Si “Tahu Segalanya”
Beberapa klien memiliki kecenderungan untuk bersikap “terlalu pintar” dan “tahu segalanya” di depan designer. Mereka memperlakukanmu seperti boss killer, yang memberikan instruksi serba ajaib, dan memaksamu untuk menuruti semua keinginannya, meskipun sebenernya pengetahuannya sendiri akan dunia design hanya selebar daun kelor.
Klien yang seperti ini berpotensi untuk merusak bakat dan kemampuan kamu, sebagai seorang designer grafis. Tidak ada designer yang ingin menjadi boneka dalam sebuah proyek design yang ia garap.
Memang, memberikan saran dan masukan adalah hak prerogatif setiap klien, namun kalau semua tindakan dikomentari dan harus direvisi, ujung-ujungnya akan menghambat proses penyelesaian proyek desain kan? Jadi, lebih baik sribuddy menghindari klien seperti ini, yang hanya akan membuang-buang waktu dan tenagamu saja.
- See more at: http://blog.sribu.com/2011/11/30/5-klien-harus-anda-hindari/#comment-1284166295
Pasti Anda pernah mendengar idiom, “klien adalah raja”. Memang, dalam setiap industri, klien, pembeli, pelanggan, konsumen dan semua pihak yang memakai dan membayar produk dan/atau jasa kita adalah titik fokus utama sebuah bisnis. Tanpa kehadiran mereka, tak peduli sebagus atau sesempurna apapun produk, jasa atau hasil karya yang kita hasilkan, hanya akan menjadi pembuktian kemampuan, namun tidak akan mendatangkan keuntungan finansial bagi kita.
Akan tetapi, bagaimana kalau klien yang kamu hadapi lebih tepat disebut “raja lalim”, yang hanya membuang-buang waktu dan tenagamu untuk selisih pendapat dan revisi tak berujung? Beberapa klien bisa menjadi siksaan yang sangat berat bagi seorang designer grafis. Padahal, agar sebuah proyek design dapat berjalan dengan sukses, diperlukan upaya bersama dan kerja sama. Jika salah satu pihak tidak menjalankan perannya dengan baik, maka seluruh proyek hanya akan berakhir sia-sia.
Nah, satu hal yang perlu sribuddy ketahui adalah, menjalankan bisnis layaknya bertempur di medan perang: perlu strategi. Dan, salah satu strategi yang harus kamu kuasai adalah, mengetahui dengan siapa kamu berhadapan. Maka, sebelum kamu memutuskan untuk mengambil sebuah proyek, cari tahu dulu kebiasaan klien-mu, dan pastikan ia tidak memiliki satu dari lima karakter berikut ini.
1. Si “Tahu Segalanya”
Beberapa klien memiliki kecenderungan untuk bersikap “terlalu pintar” dan “tahu segalanya” di depan designer. Mereka memperlakukanmu seperti boss killer, yang memberikan instruksi serba ajaib, dan memaksamu untuk menuruti semua keinginannya, meskipun sebenernya pengetahuannya sendiri akan dunia design hanya selebar daun kelor.
Klien yang seperti ini berpotensi untuk merusak bakat dan kemampuan kamu, sebagai seorang designer grafis. Tidak ada designer yang ingin menjadi boneka dalam sebuah proyek design yang ia garap.
Memang, memberikan saran dan masukan adalah hak prerogatif setiap klien, namun kalau semua tindakan dikomentari dan harus direvisi, ujung-ujungnya akan menghambat proses penyelesaian proyek desain kan? Jadi, lebih baik sribuddy menghindari klien seperti ini, yang hanya akan membuang-buang waktu dan tenagamu saja.
- See more at: http://blog.sribu.com/2011/11/30/5-klien-harus-anda-hindari/#comment-1284166295
Pasti Anda pernah mendengar idiom, “klien adalah raja”. Memang, dalam setiap industri, klien, pembeli, pelanggan, konsumen dan semua pihak yang memakai dan membayar produk dan/atau jasa kita adalah titik fokus utama sebuah bisnis. Tanpa kehadiran mereka, tak peduli sebagus atau sesempurna apapun produk, jasa atau hasil karya yang kita hasilkan, hanya akan menjadi pembuktian kemampuan, namun tidak akan mendatangkan keuntungan finansial bagi kita.
Akan tetapi, bagaimana kalau klien yang kamu hadapi lebih tepat disebut “raja lalim”, yang hanya membuang-buang waktu dan tenagamu untuk selisih pendapat dan revisi tak berujung? Beberapa klien bisa menjadi siksaan yang sangat berat bagi seorang designer grafis. Padahal, agar sebuah proyek design dapat berjalan dengan sukses, diperlukan upaya bersama dan kerja sama. Jika salah satu pihak tidak menjalankan perannya dengan baik, maka seluruh proyek hanya akan berakhir sia-sia.
Nah, satu hal yang perlu sribuddy ketahui adalah, menjalankan bisnis layaknya bertempur di medan perang: perlu strategi. Dan, salah satu strategi yang harus kamu kuasai adalah, mengetahui dengan siapa kamu berhadapan. Maka, sebelum kamu memutuskan untuk mengambil sebuah proyek, cari tahu dulu kebiasaan klien-mu, dan pastikan ia tidak memiliki satu dari lima karakter berikut ini.
1. Si “Tahu Segalanya”
Beberapa klien memiliki kecenderungan untuk bersikap “terlalu pintar” dan “tahu segalanya” di depan designer. Mereka memperlakukanmu seperti boss killer, yang memberikan instruksi serba ajaib, dan memaksamu untuk menuruti semua keinginannya, meskipun sebenernya pengetahuannya sendiri akan dunia design hanya selebar daun kelor.
Klien yang seperti ini berpotensi untuk merusak bakat dan kemampuan kamu, sebagai seorang designer grafis. Tidak ada designer yang ingin menjadi boneka dalam sebuah proyek design yang ia garap.
Memang, memberikan saran dan masukan adalah hak prerogatif setiap klien, namun kalau semua tindakan dikomentari dan harus direvisi, ujung-ujungnya akan menghambat proses penyelesaian proyek desain kan? Jadi, lebih baik sribuddy menghindari klien seperti ini, yang hanya akan membuang-buang waktu dan tenagamu saja.
klien yang tidak mau tahu
2. Si “Tak Mau Tahu”
Berbanding terbalik dengan kriteria sebelumnya, klien yang satu ini justru tidak mau ambil pusing dengan proyek design yang kamu kerjakan. Dalam sebagian besar proyek, keterlibatan klien sangat penting, karena ujung-ujungnya hal yang paling penting adalah kepuasan si klien itu sendiri.
Tetapi, jangan harap kamu akan mendapatkan kritik, masukan atau bahkan sekedar opini dari klien yang satu ini, karena ia tidak peduli seperti apa warna yang kamu gunakan, atau jenis font yang kamu pakai. Mereka hanya tahu beres, datang pada tanggal batas waktu untuk mengumpulkan file-file proyek. Baguslah kalau memang hasilnya sesuai dengan keinginannya. Nah, kalau tidak sesuai? Kamu harus merombak ulang semua konsep, dan mengerjakan semuanya dari nol. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menghindari jenis klien ini, terkecuali jika kamu yakin betul telah memahami apa yang ia inginkan.
3. Si “Banyak Maunya”
Beberapa klien bisa sangat cerewet, dan komplain mengenai ini dan itu, sampai-sampai menghabiskan banyak sekali waktu berharga, yang sebenarnya bisa kamu manfaatkan untuk mengerjakan proyek-proyek lainnya.
Memang, revisi design sudah menjadi makanan sehari-hari designer. Memang tidak mudah untuk langsung mendapatkan persetujuan, tak peduli sudah seberapa lama kamu mengenali keinginan si klien, karena toh kembali lagi, kalian adalah dua pribadi yang berbeda, dengan keinginan dan harapan yang berbeda pula.
Namun, lain cerita kalau setiap detail remeh saja ia komentari, dan minta revisi. Kalau begini sih, klienmu sudah masuk kategori “banyak maunya”. Lebih baik, hindari saja klien jenis ini, karena hanya akan membuang-buang waktu dan tenagamu dengan sia-sia.
klien yang mau sekarang juga
4. Si “Mau Sekarang Juga”
Akan ada saatnya kamu bertemu dengan klien yang hobi memburumu, sampai-sampai kamu merasa seperti seorang pengantar makanan siap saji dengan kewajiban waktu ekstra ketat. Mereka cenderung menganggap remeh konsep kerja design yang butuh waktu cukup lama untuk menentukan konsep yang sesuai, riset hingga eksekusi dan penyelesaian. Maka, daripada kamu makan hati sendiri dan hasil yang kamu hasilkan tidak maksimal, lebih baik hindari klien seperti ini.
5. Si “Mr. Perhitungan”
Terakhir, ada pula klien yang berambisi mencari harga termurah setiap kali mendekati seorang designer grafis. Jika sudah begini, tidak saja mereka mengurangi jumlah uang yang akan kamu terima, mereka juga berpotensi merusak harga jual kamu sebagai seorang designer grafis. Jadi, kalau kamu tidak ingin menurunkan standar designmu, lebih baik hindari klien jenis ini, yang jelas-jelas tidak menghargai pekerjaanmu.
Wah, susah sekali ya ternyata menemukan klien yang ideal. Jadi, harus cari klien ke mana lagi dong?
- See more at: http://blog.sribu.com/2011/11/30/5-klien-harus-anda-hindari/#comment-1284166295
Continue Reading...

Finely Tuned Consultant – Bourn Creative

Today I’m chatting to Jennifer Bourn of Bourn Creative, a full service design agency.

Jennifer is the Creative Director and Lead Designer of Bourn Creative. Her husband of 14 years, Brian Bourn, runs the company and is the Lead Developer.

Jennifer and Brian are also co-organizers of the Sacramento WordPress Meetup. They:

    …feel blessed to have been able to build a successful business and life with WordPress, so we love to give back and help others whenever we can.

When was the first time that you really got excited about WordPress and at what point did you decide to make it your career?

Brian and Jennifer Bourn of Bourn CreativeI’ve been working as a designer since 1997, Founded Bourn Creative in 2005, and while I love design, there was one part of the design process—one part of websites that I hated. Revisions. At the time we were building HTML sites and provided maintenance services as well, but I seriously detested making content revisions.

I was dabbling with some private content management systems to empower my clients to make their own revisions, but didn’t love any of them.

Then at an event, I heard about WordPress and figured out that it would allow us to build sites for clients they could maintain themselves and edit to their heart’s content. I realized I wouldn’t have to make content revisions ever again, the clouds parted, the sun shined down, I fell in love, and never looked back.

Where do you go first to get your WP news, insights, and updates?

Twitter. The Twitter WordPress community is active and vibrant—and there is so much content to discover. I leverage public and private Twitter lists of people, WordCamps, podcasts, and WordPress news sites, etc.—and through those lists, I have access to awesome blogs, sites, and resources. I’m slowly getting into Google+ as well, because the community there is strong too.

What WP consultants deserve more love than they get? Who should we be paying attention to?

Developers always get the love. So I’d like to give a shout out and some love to all the designers that work on site strategy and the look and feel of the sites. I’d like to say kudos to those who design not just the look, but the movement of a user through a site to taking a desired action.

What performance tips would you give to other pros (as related to speed, scalability, security, plugins, backup, etc.)?

Um, host your site with WP Engine!

Besides that, we operate with the belief that while there is no such thing as too many plugins, one bad plugin can create a mess or break your site.

It’s important to not just read one blog post and then install a plugin on your live site. You must do your due diligence and research the plugin first to make sure it is supported, current, and the right choice.

Then we recommend backing up your site, then installing and testing the plugin in a staging area first to make sure there are no issues or conflicts. Only then should you use it on your live domain.

Confess to us your biggest moment of WP fail?

Oh this is embarrassing! When I first discovered WordPress in 2008, I sold a site to a new client and I had no idea what I was doing. I was still learning WordPress and didn’t really understand the concept of the widgets, so almost everything but the main content area was hard-coded. (Yikes!)

Five years later that same client called wanting to know how to take advantage of the newest WordPress features with her theme. I seriously cringed and had to tell her she’d have to get a new theme or have her theme rebuilt.

Luckily I read somewhere that if you don’t look at your past work and feel at least a little embarrassed about it, you’re not trying hard enough to improve and grow—and that made me feel much better!

If you were going to spend this weekend creating a plugin that doesn’t exist, what would it be?

We use Infusionsoft and it’s very powerful, but it lacks any decent integration with WordPress like Aweber and MailChimp do.

So, I’d create a plugin that would add Infusionsoft integration to WordPress. One that would allow visitors to sign up for an email newsletter when they leave a comment or register, without having to fill out a separate web form.

I’d also want it to have Infusionsoft integration with comment forms, registration forms, Contact Form 7, and membership login forms.

Jennifer of Bourn Creative Presenting at WordCamp Phoenix

What’s your favorite theme or theme framework? Why?

While we’ve been building WordPress sites since 2008, in 2010 we made the decision to only build with the Genesis Framework and are official Genesis recommended developers.

The framework offers a platform we can trust, a community of amazing people, a rock solid code base, and incredible flexibility for design. Plus it’s killer for performance, security, and SEO.

Do you use Themes & Child Themes, Roll your own, or both?

We typically work with clients on branding, email marketing and social media design, as well as their marketing materials design. So their WordPress site is just a part of what we do. Our clients don’t like their vision and imagination to be limited in any way by the confines of an existing theme, so about 90% of our web work is creating custom, one-off WordPress sites built as Genesis child themes. Going the custom theme route, gives us the flexibility to bring their vision to life and design and build anything the client needs.

As Genesis recommended developers we do also work with clients who want to use and customize one of the StudioPress child themes. We offer extensive customization services for the themes and with the release of the PRO themes, look forward to working with them more.

We’ll also be moving into commercial themes in 2014.

Favorite plugin?

Love WordPress SEO by Yoast, Tweet Old Post, and Genesis Simple Sidebars.

Least favorite plugin?

Hello Dolly—including it in every install is irritating, and OptimizePress—it’s over-hyped.

What’s the coolest thing you’ve ever done with Custom Post Types?

My favorite thing we’ve ever done with custom post types is our portfolio. I love the design of it, all the different colors on hover, everything. I still sometimes visit the page and just move my mouse around and watch the colors change. The hover color, title, and description are set as custom fields, and portfolio posts use a custom pagination element in the upper right.

What is the biggest challenge that WordPress consultants will face in 2014?

I think the biggest challenge that WordPress consultants face today and will in the coming year is the consumer expectation that everything should be free or cheap—and the industry has done it to itself by creating awesome plugins, feature-rich themes, valuable tools, and high-end services, and then giving it away for free, or at ridiculously cheap prices.

I have watched people approach a developer about specific functionality, and then ask them to create the plugin for it for free. You wouldn’t expect a landscaper to landscape your backyard for free, so why do people think a developer should work for free?

WordPress consultants of all types have to battle consumer perception—perception created by the guy on Craigslist offering WordPress web design for $500, the newbie designer offering in-depth theme customizations for $10 an hour, the Virtual Assistant offering WordPress services but doesn’t understand how it actually works, the theme developers selling premium themes for less than premium prices, the “teachers” selling WordPress courses on how to never need a designer or developer again…

These people may not be your direct competition, but they do affect your industry and the overall consumer beliefs about the value of WordPress-related products, programs, and services, and the prices you can charge.

It’s up to us, to you, and to the whole community to:

    Educate our clients, customers, prospects, and audiences
    Communicate the value of our experience, talents, and skills
    Price our products, programs, and service appropriately

If you could change one thing today about WordPress, what would it be?

Right now the one thing that is driving me nuts, is that the title tag is stripped out of the code for images when inserting them into pages and posts. So I have to manually add it every time I add an image. Grrrr.

As for one thing I’d like to change? The widget screen was a big one, but it’s definitely getting better!

Where do you see WordPress going in the next 2-3 years?

As consumers become more savvy with WordPress, I think we’ll see those who jumped on the “offer-WordPress-services-for-quick-cash” bandwagon ferreted out, and those who really deliver value and operate with integrity enjoy more success.

I think that as the web gets more and more cluttered with websites crammed full of stuff, design will become much more important, and that great design—design that is pretty, clean, highly-focused, AND strategic—will increase in value.

There are ridiculously smart designers and developers doing amazing things with WordPress already—things you would never even think of, and I hope we’re going to see more of that on a larger scale.

Tell us a story where you saved the WP day for yourself or on a client project. What made the difference for you?

We have some clients who really like to tinker on their own sites, and they sometimes seriously mess them up! One has called us with the “white screen of death” more than a couple times. Luckily these clients took our advice and host with WP Engine, so with the one-click restore, their freak outs and tears turn into happiness very quickly!

Another time recently, a member of a mastermind group I am in reached out in a panic on the morning of her biggest product launch ever. Her virtual assistant, while making changes, accidentally wiped out a huge portion of the sales page. Luckily, I was able to log in, find some bad HTML and fix it quickly.

What’s the biggest misconception you encounter about WordPress, and how do you clear it up for your clients?

The misconception we encounter most is that “WordPress can’t do that.” Or “WordPress isn’t for serious businesses.”

The reality is that WordPress can support pretty much anything you want to do online. Brilliant people around the world are proving that WordPress can be used in ways most people can’t even imagine. So WordPress doesn’t limit what you can do, it expands it.

Unfortunately, there are service providers who answer requests they don’t know how to handle with, “You can’t do that with WordPress,” instead of, “Yes, that can be done, but I don’t know how.”

When we encounter these misconceptions, we educate them about the wide range of businesses and brands using WordPress, from micro businesses to Disney, and share some stories about unique implementations of WordPress. We also explain to them that WordPress is really just software that gets integrated into their website to give them more power and control over their business online.

If you were interviewing another WordPress developer for a job, what is the first question you would ask and why?

Why WordPress? What’s the one thing you’d change about WordPress that would make your daily life coding sites easier? What WordPress blogs do you read or follow? What’s the latest project you worked on that got you really excited and what was it that got you fired up?

For a designer: The first question is “What’s your philosophy on design?” Every designer had a point of view, and belief about the role design plays in the whole globally, in communication, and in business—and that point of view can tell you a lot about them.

What did I miss? Here’s your chance to fill in the blanks and add something you want people to know about you!

I LOVE WORDPRESS! Seriously, never have I ever witnessed something so completely unique and amazing as the WordPress community as a whole.

Competitors help each other and give each a hand, and often work side by side to better the community. People share knowledge, resources, tools, code, and more via social media, and speakers, organizers, and volunteers give whole-heartedly and relentlessly without expecting anything in return at WordCamps and meet up groups.

It’s truly inspiring to be part of a generous community that pushes, supports, and encouragers people at all levels, and truly believes in the idea that a rising tide lifts all boats—and I hope that in our own way, we’ve been able to help others as well.

Thank you so much for the honor of sharing my thoughts here, and for supporting Bourn Creative!
Continue Reading...

How We Kept You Safe During Yesterday’s Zero-Day Security Emergency

Zero-Day Emergency

One of the benefits of hosting your site with a managed provider like Synthesis is that you have the peace of mind of knowing your site is on a healthy and secure web server. In most cases, we are able to provide such an environment with proactive software features like our brute-force attack blocker or our constant malware scanning.
However, sometimes the exercise of security turns into emergency patching that simply can’t wait. Yesterday was one of those days.
A Zero-Day exploit of the Linux kernel was made available that had potentially disastrous consequences for web hosts. This forced us to take immediate action in the form of an immediate patch and hard reboot.
We do not make a decision like a system-wide hard reboot lightly. It’s literally choosing immediate downtime for the sites we host. In this case, though, it was a no-brainer.
We will normally perform seamless upgrades, but the potential for a Zero-Day security disaster forced us to do the hard reboot without warning last night. Waiting 5-7 days — heck, even 5-7 hours –  was unacceptable.
So … this is why your site came down yesterday. It allowed us to apply a necessary patch. And now your site is safe.
As you know, we are content publishers ourselves. Our sites were impacted right along with yours. We hate downtime just as much as you do, but the reality of the moment was that we had no other choice but to react quickly.

So … thank you

I ended up personally fielding a number of the Site Down tickets that were submitted last night during the reboot, and I want to extend a quick note of thanks to all of you who wrote in. Your patience, understanding, and just generally great attitudes about the entire situation were much appreciated.
We know that you have many options when it comes to managed WordPress hosting, and we’re glad you choose us. I can’t imagine a more astute, enjoyable group of customers to work with than what we have at Synthesis.
Now back to your regularly scheduled peace of mind. We know it’s what you pay for, and it’s a responsibility we never cease working to fulfill.

Continue Reading...